Eks Kantor DPRD Dibom
Ada yang Mengaitkan dengan Pilkada Bupati

Ditambahkan Hery, untuk penyelidikan kasus ledakan, biasanya memerlukan waktu yang cukup lama. Usai mengumpulkan bukti dan olah TKP, biasanya tim akan melakukan pertemuan untuk membahasnya. Dari pertemuan itu akan diketahui jenis bom dan bahan peledaknya.
Lalu, apakah mungkin ada sabotase atau teror yang berkaitan dengan pemilihan bupati (pilbup) PPU yang usai digelar? Hery Sasongko tidak mengiyakan maupun membantah sinyalemen itu.
“Semuanya harus dibuktikan,” katanya. Tapi, bisa saja ada pihak yang ingin memancing kondisi PPU untuk memanas, di saat kondisi PPU saat ini sudah tenang.
Sumber JPNN sedikit memberikan bocoran. Ledakan itu berasal dari bom molotov. Bahan peledak dimasukkan ke dalam botol, itu ditandai dengan ditemukannya serpihan botol. Lalu, untuk pemicu ledakan adalah obat antinyamuk yang dibakar, yang dikuatkan dengan ditemukannya potongan obat nyamuk dan tiang penyangga. Lalu, bom itu diletakkan di pojok teras dan ditutupi dengan keset.
Bahan peledak diramu oleh pelaku, tentunya yang sudah pengalaman membuat bom. Belum diketahui pasti jenis bahan peledak. Namun ada yang menyebutkan di lokasi tercium bau belerang (sulfur). Ada juga yang meyebutkan berbahan dasar amonium nitrat (AN)
DITELITI TIAP JENGKAL
Pengungkapan peledakan bom akan bisa tuntas saat TKP bisa diolah dengan teliti. Tiap jengkal lokasi peledakan disusuri oleh anggota Densus 88 Antiteror. Hujan tidak menyurutkan semangat tim untuk mencari setiap bukti yang bisa dijadikan petunjuk.
PENAJAM – Eks gedung DPRD Penajam Paser Utara (PPU) di Jl Provinsi Km 4 Penajam, Minggu (15/6) sekira pukul 04.00 Wita dibom. Insiden ini ada
- Jadi Tersangka Korupsi, ASN Kendari Masih Bisa Berpose Begini
- Diduga Korupsi APBDes Rp 1,3 Miliar, Eks Kades Kelumpang Buron
- Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Kasus Penipuan Proyek Rp2,1 Miliar
- B2W Kritik Acara Gowes Bareng Pramono Anung, Singgung soal Rute Berbahaya
- Bocah SD yang Tenggelam di Sungai Komering Akhirnya Ditemukan
- Sri Meliyana Sebut Kemenkes Dukung Adanya Fasilitas Ruang Rawat Inap Puskesmas di Palembang