Eks Kapolres Malang Mengaku Tak di Dalam Stadion Saat Tragedi Kanjuruhan
“Dijawab oleh Kabag Ops bahwa kondisi di dalam stadion dalam proses pencairan,” ujarnya.
Sayangnya, dirinya tak menanyakan lebih lanjut maksud jawaban tersebut.
Dia hanya fokus melakukan evakuasi dengan cepat karena korban banyak berjatuhan di pintu 13.
“Saat itu saya tidak mengetahui pasti penyebab banyak korban berjatuhan,” lanjutnya.
Di sela melakukan evakuasi, dirinya kemudian menanyakan kepada Wakapolresta Malang dan mendapati bahwa memang tembakan gas air mata dipicu adanya salah satu suporter yang turun ke lapangan.
“Ada satu penonton yang turun ke lapangan, mengajak penonton lain untuk ikut. Awalnya memeluk pemain hingga terjadi aksi dorong-dorongan,” ucapnya.
Melihat situasi rusuh dan tak kondusif, kemudian anggota brimob dan anggota samapta mengambil tindakan dengan menembakan gas air mata.
“Informasi itu ditegaskan oleh Komandan Brimob AKBP Agus Waluyo bahwa di dalam terjadi rusuh dan tembakan gas air mata,” katanya.
Mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengaku tidak memerintahkan menembakkan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan.
- Pengendara Motor di Batu Ditembak OTK, Proyektil Masih Bersarang dalam Tubuh Korban
- Dukung Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Kaesang Pangarep Blusukan di Kota Malang
- Kunjungi Pasar Rakyat Malang, Kaesang: Saya Mau Nonton Bantengan
- Trial Game Dirt 2024: Putaran Final di Malang, Perebutan Gelar Juara Umum Memanas
- Rumah Sehat
- Disway Malang