Eks Ketua MK Sebut Tautan Berita Layak Jadi Bukti di Sidang Sengketa Pilpres
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menilai bukti link berita masih relevan diajukan dalam sengketa Pilpres di MK. Hanya saja, kata Hamdan, link berita itu harus disertai dengan bukti penguat lainnya.
"Itu sangat tergantung nanti, bukti-bukti berita dan lain sebagainya kan merupakan petunjuk yang bisa dirangkaikan satu bukti yang utuh. Oleh karena itu, ini tidak bisa kita nilai, di luar sidang," kata Hamdan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (13/6).
Hamdan menjelaskan, pemohon bisa memberikan satu bukti utuh atau memberikan pandangan adanya kecurangan melalui berita itu. Namun, link berita itu tidak bisa berdiri sendiri menjadi bukti.
"Kalau satu kesatuan yang utuh, ya, bisa saja," kata dia.
BACA JUGA: Kata Hamdan Zoelva MK Bisa Mengadili Sengketa Pilpres yang Sifatnya Administrasi
Yang terpenting, kata Hamdan, dalam proses pembuktikan link berita harus ada keterkaitan dengan petunjuk lainnya. Dengan begitu, hakim bisa melihat kekuatan bukti yang diajukan oleh pemohon. Namun, Hamdan mengingatkan, hakim punya kewenangan tersendiri menilai bukti yang diajukan dalam sebuah kasus. (tan/jpnn)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menilai bukti link berita masih relevan diajukan dalam sengketa Pilpres di MK
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Hamdan Zoelva Berharap Hakim Kasus Tom Lembong Independen dan imparsial
- Mantan Ketua MK: Putusan PK Mardani Maming Cerminan Kekuasaan Kehakiman yang Terkikis
- Pesan Hamdan Zoelva untuk Ferry Juliantono di Tasyakuran Syarikat Islam
- Hamdan Sebut Penerapan Syariat Islam Tak Bertentangan dengan Sistem Hukum
- Eks Ketua MK Menilai Irman Gusman Berhak Ikut PSU Pemilu DPD di Sumbar
- Hamdan Zoelva Sebut Prabowo Kuasai 500 Ribu Hektare saat Banyak Petani Tak Punya Lahan