Eks Koruptor Boleh Jadi Caleg, Asal Penuhi Syarat-Syarat Ini
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya membolehkan mantan narapidana korupsi maju sebagai calon anggota DPR dan DPRD di Pemilu 2019. Namun, disertai dengan sejumlah catatan.
Terhadap keputusan tersebut, Komisioner KPU Ilham Saputra menyatakan pihaknya telah menerbitkan surat edaran yang disampaikan ke seluruh KPU di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Kami sudah buat surat edaran, bahwa bagi caleg yang terindikasi mantan napi (korupsi), boleh masuk kembali (sebagai caleg) setelah memenuhi syarat-syarat lain," ujar Ilham di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (20/9).
Syarat-syarat yang dimaksud antara lain, harus mengumumkan lewat media bahwa mereka mantan narapidana korupsi.
"Syarat lain, ijazahnya ada. Jadi, syarat lain juga kami perhatikan. Kalau semua syarat lain udah terpenuhi, caleg yang mantan napi koruptor itu boleh dimasukkan kembali," ucapnya.
Ilham juga menyatakan, penyelenggara hanya mengakomodasi mantan napi korupsi yang mengajukan gugatan ke Bawaslu.
"Kalau yang tidak mengajukan ajudikasi kami tidak bisa akomodasi. Misalnya, Pak M Taufik, Pak Abdullah Puteh," pungkas Ilham.(gir/jpnn)
Penyelenggara hanya mengakomodasi mantan napi korupsi yang mengajukan gugatan ke Bawaslu.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ini Reaksi KPK atas Putusan MA soal Aturan Eks Napi Korupsi Jadi Caleg
- Prabowo Klaim Coret Caleg Gerindra Mantan Napi Korupsi, Beda dengan Kenyataan
- 3 Mantan Napi Korupsi dan Narkoba Lolos DCS Anggota DPRD Maluku
- Pilkada 2020, Masyarakat dan Parpol Diminta Tidak Dukung Mantan Napi Koruptor
- Debat Capres: Prabowo Menangkis Serangan Tajam Jokowi
- Anwar Budiman: Biarlah Nanti Rakyat yang Menghakimi