Eks Manajer Jadi Whistleblower, Praktik Kotor Facebook Terungkap
jpnn.com, WASHINGTON - Perusahaan penyedia layanan media sosial Facebook Inc. tengah tersudut oleh pengakuan mantan pegawainya, Frances Haugen.
Eks manajer produksi Facebook Inc. itu membeber praktik lancung yang dilakukan perusahaan penyedia layanan media sosial tersebut dalam program '60 Minutes' di saluran televisi CBS yang ditayangkan Minggu (3/10).
Haugen mengungkapkan perusahaan pemilik WhatsApp dan Instagram itu memilih berbuat curang demi meraup keuntungan finansial ketimbang kepentingan masyarakat luas.
"Ada konflik kepentingan antara yang baik bagi publik dan yang bagus untuk Facebook," ujar Haugen.
"Facebook berulang kali memilih mengoptimalkan kepentingannya sendiri, seperti menghasilkan banyak uang," tutur perempuan berusia 37 tahun itu.
Sebelumnya, Haugen bekerja selama dua tahun dalam tim misinformasi sipil di Facebook. Namun, dia mengundurkan diri pada Mei lalu.
Haugen mengaku sebagai whistleblower yang memasok dokumen untuk mendukung investigasi tentang bahaya Instagram terhadap gadis remaja yang tengah dilakukan Senat AS dan media ternama Wall Street Journal.
Mantan pegawai Google dan Pinterest itu menggunakan nama 'Sean' untuk menyamarkan identitasnya sebagai whistleblower yang menyingkap praktik kotor di Facebook.
Perusahaan penyedia layanan media sosial Facebook tengah tersudut oleh pengakuan mantan pegawainya, Frances Haugen.
- Kementerian Komdigi Gandeng Google hingga Meta Untuk Berantas Judol
- Gemini AI Hadir di Google Maps
- Fitur AI Overviews di Pencarian Google Sudah Bisa 100 Bahasa Termasuk Indonesia
- Gemini Live Kini Sudah Bisa Berbahasa Indonesia
- Cara Menemukan Penerbangan Termurah di Google Flights
- Pengembang SkinCheck.AI Dapat Pendanaan Google dan Diktiristek