Eks Napiter Dukung Upaya BNPT Lindungi Perempuan
jpnn.com, JAKARTA - Mantan narapidana kasus terorisme, Listiyowati, mendukung upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk fokus melindungi para perempuan dari paparan ideologi radikal.
"Saya setuju sekali dengan langkah perlindungan perempuan tersebut," kata dia, saat dihubungi, Kamis (21/4) .
Menurut Listiyowati, upaya perlindungan itu penting dilakukan lantaran perempuan sangat rentan menjadi sasaran radikalisasi.
Perempuan, kata Listiyowati, bisa dengan mudah terpengaruh propaganda kelompok radikal terorisme, kemudian mendukung dan bergabung dengan kelompok-kelompok tersebut.
"Perempuan kan seringnya pakai perasaan, ya. Kalau sudah suka atau kasihan, cepet banget terpengaruh. Kalau sudah begitu, diajak 'hijrah' juga gampang banget," ujar perempuan 34 tahun ini.
Listiyowati merupakan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong yang teradikalisasi via media sosial.
Lewat media sosial, perempuan asal Kendal, Jawa Tengah, ini kerap berkomunikasi dengan seseorang yang mengajaknya ikut menyelamatkan anak-anak korban konflik agar nantinya bisa masuk surga.
Dari situ, ia malah ikut terlibat dalam pendanaan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.
Kepala BNPT Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan perempuan, anak-anak, dan remaja merupakan kelompok yang rentan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Direktorat PPA-PPO Bareskrim Diyakini Bakal Perkuat Perlindungan Perempuan & Anak
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Hadiri YOI FKPT Riau, BNPT Komitmen Dukung Pertumbuhan Generasi Muda Jadi Agen Perubahan
- Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos RI Pengganti Tri Rismaharini
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima