Eks Pegawai BPN Batam Minta Polda Kepri Patuhi Putusan Pengadilan
Mike menegaskan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai Polda Kepri mematuhi perintah pengadilan. "Seharusnya Polda Kepri segera mengeluarkan SP3 atas perkara ini. Bila tidak diindahkan, akan kita laporkan ke Itwasum dan Divpropam Mabes Polri," tandasnya.
Sebagai informasi, persidangan pembacaan putusan praperadilan dalam perkara nomor 5/Pid.Pra/2022/PN Btm tersebut dilaksanakan pada Senin (19/9) kemarin.
“Menyatakan penetepan tersangka Bambang Supriadi dan Susan Andrian [pemohon] tidak sah. Memerintahkan kepada pihak termohon [Polda Kepri] untuk menghentikan semua proses penyidikan sejak putusan ini dibacakan,” kata Dwi Nuramanu.
Dugaan tindak pidana yang menjerat Bambang Supriadi dan Susan Andrian itu bermula dari transaksi jual beli Mall Batam Centre Point. Pada mulanya, atas nama Andres Sie membeli Mall Centre Point.
Dalam perjalanan transaksi jual belinya ditemukan adanya identifikasi dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) yang dikeluarkan oleh BPN Kota Batam sekitar bulan September 2014. Selanjutnya SHGB yang diduga palsu itu diperbaharui oleh BPN Kota Batam dengan dikeluarkannya SHGB terbaru untuk tanah dan bangunan Mall Batam Centre Point (Maret 2015) silam. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Eks pegawai BPN Bambang Supriadi (BS) meminta Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) untuk mematuhi perintah Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Warga Kepri yang Mudik Nataru Diminta Titipkan Rumah ke Polisi
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Polda Riau Sita 4 Apartemen Senilai Rp 2,1 Miliar di Batam, Salah Satunya Milik Bang Uun
- 2.913 Peserta Siap Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK di Batam