Eks Petinggi KPK Nilai Pemilu 2019 Terburuk Setelah Era Reformasi
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menilai buruk proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Sebab, kecurangan mewarnai proses demokrasi lima tahunan ini mulai dari masa persiapan, pencoblosan, hingga penghitungan suara.
"Pemilu kali ini disebut sebagai pemilu terburuk setelah reformasi," kata Bambang ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (21/4) ini.
BACA JUGA: Aktivitas Terbaru Sandiaga Setelah Dikabarkan Sakit Demam dan Cegukan
Dia menyebut banyak bukti kecurangan bertebaran di dunia maya. Contohnya temuan video yang merekam surat suara tercoblos untuk calon presiden tertentu.
"Sudah banyak di video itu ada orang yang dibawa ke tempat pemungutan suara itu suaranya di coblos dan itu ada videonya dan sudah berkembang berarti bukan hoaks," ungkap dia.
Dia berharap, aparat berwenang mengusut tuntas kecurangan Pemilu 2019. Tanpa pengusutan, legalitas pemenang Pemilu 2019 akan diragukan.
BACA JUGA: Maju Gantikan Ajik, Politikus PDIP Ini Tak Menyangka Raih Suara Tertinggi
"Jangan sampai yang memenangkan Pemilu lain, yang mendapatkan suara terbanyak lain tapi yang menjadi presiden orang lain juga," kata dia.
Mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto menilai buruk proses Pemilu 2019. Sebab, kecurangan mewarnai proses demokrasi lima tahunan ini mulai dari masa persiapan, pencoblosan, hingga penghitungan suara.
- Eks Pimpinan KPK Angkat Bicara soal Tom Lembong Tersangka, Begini Kalimatnya
- Kebersamaannya dengan RG hingga Novel di UI Viral, Hasto Bocorkan Isi Pembicaraan
- Hasto PDIP, Rocky Gerung, hingga Novel Baswedan Bertemu di UI, Ada Apa?
- Perang Dingin Bambang Widjojanto Vs Eddy Hiariej di Sidang PHPU, Walk Out
- Hujan Interupsi di Sidang PHPU, Ahli Pihak Prabowo Memicu Kontroversi
- Sidang PHPU Memanas, Hakim Tegur Hotman Paris, BW Tak Terima Dibilang Mengeyel