Eks Petinggi OPM Sebut Lukas Enembe Tidak Cocok jadi Kepala Suku Besar Papua
jpnn.com, JAYAPURA - Kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe yang sampai saat ini belum juga stabil terus mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Alex Makabori, selaku mantan KASAD Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebut kesehatan Lukas berdampak pada menurunnya pelayanan pemerintah daerah dan menghambat pembangunan.
Untuk itu, dia meminta pemerintah pusat bisa serius dan tidak mengabaikan pembangunan di wilayah Papua.
Pemilik nama lengkap Alex Ruyawri Yessi Makabori itu mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mengangkat seorang pejabat sementara.
“Lukas Enembe tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala daerah karena sakit. Maka harus ada caretaker atau pejabat sementara untuk memimpin Papua ke depan,” kata Alex dalam siaran persnya, Senin (24/10).
Selain karena kondisi kesehatan, Lukas Enembe saat ini juga masih tersangkut proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rumah kediaman Lukas masih dijaga ketat ratusan massa pendukungnya.
Kemudian dua pekan lalu, para pendukung Lukas mengukuhkannya sebagai kepala suku besar Papua. Dengan predikat baru itu, mereka meminta KPK memeriksa Lukas memakai hukum adat dan dilakukan di lapangan terbuka serta disaksikan seluruh masyarakat.
Mengomentari berbagai manuver yang dilakukan Lukas Enembe bersama kelompok pendukungnya itu, Alex Makabori meminta Gubernur Papua bersikap gentlemen, sama seperti yang dia lakukan dulu.
Salah satu mantan petinggi OPM menyebut Lukas Enembe tidak cocok menjadi kepala suku besar Papua.
- Usut Kasus Suap Gubernur Papua, KPK Periksa Direktur RGD Airlines Indonesia
- Tersangka Penyuap Gubernur Lukas Enembe Meninggal Dunia
- Polisi Usut Kericuhan saat Pengantaran Jenazah Lukas Enembe
- Dunia Hari Ini: Pengantaran Jenazah Lukas Enembe Berakhir Ricuh
- Kapolda: Situasi di Jayapura Sudah Kondusif, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
- Ada Penyusup di Massa Pengiring Jenazah Lukas Enembe, Rusuh, tetapi Polisi Tetap Soft