Eks PM Australia Siap Bantu Taiwan Keluar dari Cengkeraman China
jpnn.com, TAIPEI - Mantan perdana menteri Australia Tony Abbott pada Kamis mengatakan bahwa dia berada di Taiwan untuk membantu mengakhiri isolasi internasional yang diprovokasi oleh China.
Abbott menawarkan dukungannya kepada Taiwan, bahkan dalam menghadapi apa yang dia sebut sebagai tantangan dari China.
Abbott meyampaikan komentar itu kepada pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di kantornya di Taipei. Dia berkunjung ke Taiwan tidak dalam kapasitas resmi apa pun.
Namun, kunjungan Abbott ke Taiwan itu dilakukan saat negara-negara demokrasi Barat berusaha mendukung pulau itu dalam menghadapi tekanan yang meningkat dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Abbott memuji keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan pandemi COVID-19 meskipun tidak dilibatkan dalam badan-badan global, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Keanggotaan Taiwan diblokir oleh China karena memandang pulau itu sebagai salah satu provinsinya, dan bukan suatu negara.
"Ini adalah upaya besar untuk membantu mengakhiri isolasi yang telah diderita Taiwan selama beberapa dekade sehingga saya di sini di negara ini dan saya berharap (kunjungan) ini akan menjadi yang pertama dari banyak kunjungan lainnya," kata Abbott.
Taiwan menunjukkan kepada pihak-pihak lain di kawasan itu bahwa suatu hal yang mungkin untuk menjadi kaya dan bebas, dan negara-negara demokrasi harus berdiri bersama, lanjut Abbott.
Keanggotaan Taiwan di WHO diblokir oleh China karena memandang pulau itu sebagai salah satu provinsinya, dan bukan suatu negara.
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia