Eks PM Inggris Sebut Negara Demokratis Harus Dukung Taiwan, Bukan China

jpnn.com, TAIPEI - Mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss meminta negara-negara demokratis di seluruh dunia untuk mendukung Taiwan, yang sedang menghadapi tekanan China, saat dia bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat.
"Apa yang telah dicapai di sini, di Taiwan, harus dilindungi. Komunitas internasional dan negara-negara bebas demokratis internasional harus mendukung upaya-upaya Anda," kata Truss, yang sedang melakukan kunjungan lima hari ke Taiwan, kepada Tsai di kantor kepresidenan di Taipei.
Tsai berterima kasih kepada Truss atas dukungannya. Menurut Tsai, bertindak dalam solidaritas bersama negara-negara demokratis di seluruh dunia dapat meningkatkan kekuatan mereka.
“(Dukungan) ini dapat memperdalam dan memperluas jangkauan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi kami,” kata Tsai, menambahkan bahwa Taiwan akan bahu-membahu dengan Inggris ketika kedua pihak berupaya memberikan kontribusi yang lebih besar untuk kemakmuran di seluruh dunia.
Di bidang ekonomi, Truss menyatakan keinginannya untuk melihat perkembangan NATO, di mana negara-negara dengan pemikiran serupa dapat bekerja sama "untuk menolak paksaan rezim otoriter."
Inggris secara tegas mendukung perdamaian dan stabilitas perlu dipertahankan di Selat Taiwan, kata Truss.
Taiwan adalah produsen utama semikonduktor canggih dan raksasa industri chip.
China menganggap pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing telah mengindikasikan upaya penyatuan kembali Taiwan dengan daratan China meski dengan kekerasan.
Mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss meminta negara-negara demokratis di seluruh dunia untuk mendukung Taiwan, yang sedang menghadapi tekanan China
- Tanpa Zheng/Huang, Ganda Campuran China di All England Tetap Mengerikan
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia