Eks Polisi Australia yang Membantu Korban Bom Bali Mengenang 20 Tahun Lalu
Menangani situasi krisis bagian dari tugas polisi federal Australia
Setahun sebelumnya, tahun 2001, Frank berada di ibu kota Amerika Serikat Washington DC sebagai anggota tim keamanan Perdana Menteri Australia John Howard saat serangan teror 11 September terjadi di New York.
"Saya kira hal utama [yang harus dilakukan] adalah tetap tenang," katanya.
"Jangan panik. Jangan tunjukkan kita sedang panik. Buatlah semua orang merasa tenang dan rileks."
"Karena ketika orang mulai panik, situasinya segera berubah menjadi kacau, padahal masa-masa itu akan berlalu juga dengan perlahan."
"Situasi itu tidak akan pernah berlangsung selamanya, meskipun saya merasa sebaliknya."
Di malam kejadian bom Bali, Frank mencoba mengumpulkan daftar sesama teman-temannya yang bertugas di Timor Timur yang masih hilang.
Dia juga membantu mengusahakan bantuan dari kantor pusat AFP di Australia.
Dari semua rekan AFP, Nicolle ,yang juga berada di Sari Club malam itu belum diketahui nasibnya.
Sebagai petugas polisi Australia Frank Morgan sedang berada di Bali berlibur dari tugasnya menjadi misi perdamaian di Timor Timur ketika bom Bali meledak tahun 2002
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini