Eks Polisi Australia yang Membantu Korban Bom Bali Mengenang 20 Tahun Lalu

"Saya berutang budi besar kepada Frank Morgan," katanya.
"Saya tidak tahu bagaimana nasib saya dan bagaimana saya melewati semua ini tanpa dia di sana."
Nicolle selamat, dan Frank meninggalkan Bali empat hari kemudian, namun kejadian di Bali itu tidak pernah lepas dari ingatannya.
Dia kadang mengalami serangan panik dan untuk mengobatinya, ia pernah sangat tergantung pada kopi dan rokok.
'Kesedihan mendalam' menjelang 20 tahun peristiwa bom Bali
Tahun ini menjelang 20 tahun peringatan peristiwa Bom Bali, Frank terus merasakan kesedihan yang mendalam bagi para keluarga korban dan mereka yang mengalami luka-luka.
Dia juga tidak puas melihat hukuman yang ringan terhadap para teroris yang melakukan serangan.
Sama seperti banyak orang yang pernah mengalami peristiwa traumatik, Frank tidak suka berbicara banyak dari apa yang dilihatnya di Bali 20 tahun lalu.
Dia meninggalkan AFP pada tahun 2015, setelah bertugas selama 25 tahun.
Sebagai petugas polisi Australia Frank Morgan sedang berada di Bali berlibur dari tugasnya menjadi misi perdamaian di Timor Timur ketika bom Bali meledak tahun 2002
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Pencuri Motor Mahasiswa di Ogan Ilir Diringkus Polisi
- Arena Judi Sabung Ayam Digerebek Polisi, Pemain Sudah Tidak di Lokasi
- Terungkap, Ini Alasan Ridwan Kamil Baru Melaporkan Lisa Mariana ke Polisi
- Curi Gardan Mobil Truk, Pria di Banyuasin Ditangkap Polisi