Eks Sekretaris Kementerian BUMN Bela Mantan Dirut Merpati
Selasa, 20 November 2012 – 00:20 WIB
Meski demikian ia yakin tak ada maksud Hotasi bermain dalam penyewaan pesawat itu. "Bodoh sekali kalau mau bermain dalam kasus ini. Kalau ini ada permainan, tidak mungkin Direksi Merpati mau ke sana (AS) menuntut uang kembali. Kalau memang bermain, buat apa minta Kejagung sebagai pengacara negara untuk mengejar uangnya," sambungnya.
Bahkan Said menyebut security deposit yang ditilep TALG itu hingga 2011 lalu masih tercatat sebagai piutang MNA. "Itu jadi tagihan Merpati," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, JPU Kejagung mendakwa Hotasi dan Tony telah korupsi USD 1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari TALG yang berbasis di Washington DC pada 2006. Saat perjanjian dengan TALG diteken, Hotasi adalah Dirut, sementara Tony adalah manajer pengadaan pesawat. Keduanya diperkarakan karena Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun TALG tak mengirimkan pesawat sesuai pesanan.(ara/jpnn)
JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menjadi saksi meringankan (a de charged) bagi Hotasi Nababan dan Tony Sudjiarto yang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Asyik, KAI Divre III Palembang Berikan Diskon Tiket Kereta Api Saat Libur Pilkada 2024
- Sidang Perdana Praperadilan Tom Lembong Digelar Hari Ini di PN Jaksel
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 18 November, Hujan Ringan hingga Sedang di Mayoritas Wilayah Indonesia
- Berita Duka, Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Korban Terdampak Erupsi Gunung Lebotobi Laki-laki di Flores Timur
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia