Eksekusi Dirut SRD Tertunda
Terpidana Lima Tahun Kasus Sisminbakum
Sabtu, 21 Agustus 2010 – 05:28 WIB
JAKARTA - Langkah jaksa mengeksekusi Dirut Sarana Rekatama Dinamika (SRD) Yohanes Waworuntu harus tertunda. Kejaksaan Agung masih menunggu kondisi kesehatan terpidana lima tahun penjara terkait kasus korupsi biaya akses Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum). Dalam putusan kasasi Mahkamah Agung Nomor 655 K/Pid.sus/2010 tanggal 12 Mei 2010, Yohanes dihukum pidana penjara lima tahun. Dia juga dijatuhi denda Rp 200 juta subsider kurungan dua bulan. Selain itu, dalam putusan yang diketuk oleh majelis hakim Artidjo Alkotsar, Imam Harjadi, dan Mansur Kartayasa, Yohahes juga diharuskan membayar uang pengganti sebesar Rp 378 miliar.
"Terpidana Yohanes Waworuntu masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Kapuspenkum Kejagung Babul Khoir Harahap di kantornya, kemarin (20/8). Yohanes diketahui dirawat di rumah sakit Cinere Hospital, Depok, karena menderita penyakit jantung koroner dan DM (diabetes mellitus) berdasarkan surat dari direktur rumah sakit tersebut.
Babul mengatakan, untuk melakukan eksekusi terhadap Yohanes, jaksa lebih dulu menunggu keterangan dari rumah sakit. "Segera dieksekusi setelah mendapat keterangan dari pihak medis rumah sakit yang menyatakan bahwa kondisi terpidana dapat dilakukan pelaksanaan eksekusi," jelas mantan wakil kepala Kejati Sumut itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Langkah jaksa mengeksekusi Dirut Sarana Rekatama Dinamika (SRD) Yohanes Waworuntu harus tertunda. Kejaksaan Agung masih menunggu kondisi
BERITA TERKAIT
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat
- Wamentan Sudaryono: Penyaluran Pupuk Langsung kepada Petani adalah Komitmen Presiden Prabowo
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?