Eksekusi Gila untuk Hapus Trauma

Eksekusi Gila untuk Hapus Trauma
Bek Spanyol, Sergio Ramos. Foto: Getty Images
"Tendangan itu memiliki risiko, tentu saja. Tapi saya telah melihat bagaimana penjaga gawang bergerak, dan saya cukup yakin dia akan bergerak ke salah satu sisi. Itu memang keberuntungan, tapi itu menjadi hal luar biasa bagi saya," ujar Ramos.

   

Ramos menambahkan, keberhasilan melakukan eksekusi gila tersebut bisa menghapus trauma kegagalan pada  tendangan penalty ke gawang Bayerng Munchen.

   

"Usai pengalaman terakhir saya dalam adu penalti bersama Real Madrid di Liga Champions, orang-orang banyak menyebut bahwa saya tak siap untuk mengemban tugas menendang penalti," katanya lagi. "Tapi, saya punya kepercayaan diri, dan saya memang ingin mencobanya lagi," tambahnya

   

Selain keyakinan mengatasi trauma, Ramos termotivasi menjadi algojo penalti setelah mendapatkan tantangan dari Del Bosque. Pelatih 61 tahun itu menantang para pemainnya untuk melakukan penalti congkel yang sama seperti Pirlo.  Ternyata, dari semua algojo Spanyol, hanya Ramos yang berani melakukannya.  "Sergio sudah tahu Rui Patricio akan menjatuhkan badannya ke satu sisi setiap penalti. Karena itu dia memutuskan melakukan seperti yang dilakukan Pirlo,"puji Del Bosque.(ady/bas)
Berita Selanjutnya:
Van Marwijk Mundur

PENDUKUNG Spanyol tersentak ketika Sergio Ramos maju menjadi salah satu eksekutor dalam adu penalti kemarin dini hari WIB.  Mereka masih teringat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News