Eksekusi Trio Bomber Bali Tertunda Hujan

Eksekusi Trio Bomber Bali Tertunda Hujan
Eksekusi Trio Bomber Bali Tertunda Hujan
Persiapan terhadap eksekusi sebenarnya dimulai sejak pukul 14.00, Jumat (7/11). Itu terjadi saat dua truk polisi bernopol 2093 IX dan 2099 IX berisi sekitar 100 personel Brimob datang dari Purwokerto. Mereka itulah penembak jitu yang selama ini dilatih untuk melaksanakan eksekusi di lapangan tembak Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto. Selain kedua truk tersebut, sebuah truk yang berisi perlengkapan eksekusi, seperti lighting bernopol R 8481 L juga diberangkatkan. Ketiga kendaraan tersebut menyeberang ke Nusakambangan sekitar pukul 14.30.

Bukan hanya itu. Perkembangan terakhir, jalur komunikasi GSM ke arah Nusakambangan di-jammed. Harapannya, tak ada informasi yang bocor. Siapa pun yang masuk Nusakambangan, kecuali perwira dan pejabat tinggi, harus rela meninggalkan ponselnya, termasuk anggota Brimob.

Hal yang sama juga berlaku bagi sipir yang bekerja di Nusakambangan yang diminta untuk menyerahkan ponselnya sebelum memasuki pulau yang bisa diseberangi dengan perahu compreng selama 10 menit itu. Hingga pukul 17.00, satu unit helikopter juga telah standby di helipad belakang Lapas Batu.

Sementara Amrozi dkk yang sejak Jumat pekan lalu (31/10) telah diisolasi, menurut sumber koran ini, tidak diperbolehkan untuk mengikuti salat Jumat bersama-sama dengan jamaah lain di Masjid At-taubah. Mereka salat Jumat di tempat khusus bersama sipir dan keluarga sipir.

CILACAP - Butuh keberanian ekstra bagi pihak berwenang untuk mengeksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali -Amrozi, Ali Ghufron (Mukhlas), dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News