Ekspansi Bisnis Mulai Tertahan
Rabu, 10 Desember 2008 – 17:17 WIB
JAKARTA - Nilai impor Indonesia pada Oktober 2008 sebesar USD 10,6 miliar. Angka ini turun 5,30 persen dibanding September yang mencapai USD 11,2 miliar. Rinciannya, impor migas turun 25,38 persen sedangkan impor non migas naik tipis 0,53 persen.
"Ini cermin kalau dunia usaha sedang tidak berproduksi atau tidak melakukan ekspansi bisnis, karena situasi yang masih belum kondusif," ujar Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM), Sri Adiningsih. Krisis finansial global yang dampaknya melanda semua negara menyebabkan iklim usaha menjadi tidak menentu. Akibatnya banyak pelaku usaha dalam negeri yang masih menunggu keadaan kembali membaik.
Menurut Sri, kondisi ini sangat dipengaruhi dengan turunnya daya beli atau permintaan pasar baik di dalam maupun di luar negeri. Kondisi itu membuat kalangan industri tidak berani melakukan rencana bisnis yang muluk-muluk. Banyak target yang sudah direncanakan harus direvisi sejak pertengahan tahun ini. Dampaknya pembelian bahan baku yang kebanyakan masih impor jadi berkurang. "Mereka lebih banyak melakukan strategi survival (bertahan) dulu," ungkapnya.
Penurunan impor tersebut, menurut Sri, terkait dengan penurunan ekspor yang pada bulan Oktober mencapai USD 10,8 miliar, atau turun 11,61 persen dibanding September yang mencapai USD 12,2 miliar. Kondisi penurunan ekspor yang lebih tajam daripada penurunan impor ini sangat mengkhawatirkan karena bisa mengancam perekonomian nasional.(wir/bas)
JAKARTA - Nilai impor Indonesia pada Oktober 2008 sebesar USD 10,6 miliar. Angka ini turun 5,30 persen dibanding September yang mencapai USD 11,2
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja