Ekspedisi Batanghari Dimulai, Bawa Misi Membangun Kesadaran Lingkungan dan Budaya

Lebih lanjut Siswanto mengungkapkan pada Sungai Batanghari terkandung makna mendalam, yakni merupakan penghubung budaya, ekonomi, dan administrasi dari Sumatera Barat, Jambi, dan sekitarnya.
“Sehingga pemajuan dan pelestarian lingkungan DAS Batanghari bukan hanya pada momentum kegiatan ini saja, Kenduri Swarnabhumi dan Ekspedisi Batanghari, namun lebih dari itu juga harus berkelanjutan,” terang Siswanto.
Dalam seminar bagian dari Ekspedisi Batanghari berlangsung, masing-masing narasumber menyampaikan pandangannya tentang kaitan lingkungan, sungai, serta kebudayaan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Varial Adhi Putra menyampaikan pihaknya sedang berupaya menjaga kelestarian Sungai Batanghari dengan melakukan sejumlah langkah, antara lain pengembangan inovasi sampah naik kelas sehingga muncul paradigma baru, yaitu sampah dipilah dan diolah.
“Selanjutnya kami juga fokus pada penanaman di sekitar DAS Batanghari dengan nama Gerakan Dharmasraya Hijau,” imbuh Varial.
Kinerja lainnya, lanjut Varial, adalah pengawasan industri perusahaan yang legal dan punya perizinan serta pengembalian ikan-ikan endemik.
Kemudian Wahyu Adi Nugroho dari Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Jambi mengatakan, melalui benda-benda peninggalan arkeolog, misalnya saja candi, dapat diasumsikan bahwa seolah ada sesuatu hal yang ingin disampaikan leluhur kepada generasi penerusnya.
Menurut Wahyu, selama ini masyarakat hanya terkesaan menerima warisan peninggalan.
Ekspedisi Batanghari yang diinisiasi Kemendikbudristek untuk membangun kesadaran lingkungan dan budaya telah dimulai diawali dari Kabupaten Dharmasraya
- Menteri Hanif Faisol Keluarkan Aturan Pembayaran Jasa Lingkungan
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan
- Tanam Pohon di Danau Raja, Irjen Herry Ajak Masyarakat Cintai Lingkungan Lewat Adat dan Budaya
- BDO Legal dan IKA FH Unpad Gelar Turnamen Golf Bertema Keberlanjutan & Peduli Lingkungan Hidup
- Soal Parapuar, BPOLBF: Tak Ada Pencaplokan, Pendekatan Berbasis Semangat Budaya ‘Lonto Leok’