Ekspektasi Pertumbuhan Properti Tak Bisa Terlalu Tinggi

Perusahaan jasa properti global itu mencatat, secara rata-rata, harga apartemen primary tahun lalu hanya naik 3,3 persen.
Padahal, dalam kondisi normal, capital gain mencapai 10–15 persen per tahun.
Sementara itu, pada 2015, harganya tumbuh enam persen dan pada 2014 tumbuh 14,05 persen.
’’Semestinya, kalau penjualan apartemen tinggi, pengembang akan melakukan adjustment (penyesuaian) harga. Nah, ini terlihat sebenarnya penjualan tidak terlalu tinggi pada 2016,’’ jelasnya.
Dia menganggap optimisme pengembang terhadap tahun ini merupakan sesuatu yang wajar.
Sebab, nilai sektor properti tidak memiliki alasan untuk turun.
’’Masih ada tanda-tanda untuk bangkit. Tapi, tidak bisa langsung signifikan,’’ katanya.
Sebelumnya, memang ada kecenderungan pembeli menengah ke atas menahan pembelian.
Colliers International memperkirakan pasar properti tahun ini menunjukkan tren peningkatan setelah pada 2016 menderita kelesuan.
- PIK 2 Jadi Oase Investasi Properti Menjanjikan di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembang Properti Lippo Cikarang Berkomitmen Menerapkan Pertumbuhan Berkelanjutan
- Adhome Bikin Akses Properti Lebih Mudah dan Transparan
- Savyavasa, Hunian Kelas Atas yang Jadi Rebutan Pembeli
- Rumah123 dan Ringkas Berkolaborasi untuk Permudah Akses KPR
- Rumah123 dan Ringkas Jalin Kemitraan untuk Tingkatkan Akses Pembiayaan Properti