Ekspor Alas Kaki Stagnan
Senin, 24 Juni 2013 – 06:57 WIB
SURABAYA- Pengusaha alas kaki tidak bisa meraup untung lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hal itu disebabkan ekspor yang diperkirakan cenderung stagnan di tahun ini. Sejumlah kebijakan seperti kenaikan upah minimum buruh, kenaikan tarif listrik dan harga BBM, membuat pengusaha menahan investasi baru. Kondisi tersebut tidak hanya berlaku untuk tahun ini. Eddy memperkirakan, situasi itu akan berlangsung sampai tahun depan. "Apalagi menjelang pemilu presiden, tentu pengusaha memilih wait and see," sebutnya.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan, proyeksi ekspor alas kaki pada semester kedua tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2012 lalu, ekspor alas kaki mencapai USD 3,7 miliar. " Tahun ini kami perkirakan sama dengan tahun lalu. Untuk semester kedua sekitar USD 1,7 miliar - 1,8 miliar. Jadi ekspor alas kaki cenderung stagnan," katanya, Minggu (23/6).
Baca Juga:
Sejumlah kebijakan pemerintah membuat pengusaha kesulitan melakukan ekspansi. "Hampir sebagian besar memilih untuk melihat perkembangan ke depan. Malah, kalau perusahaan bisa mempertahankan margin sama seperti tahun lalu, itu sudah bagus. Karena dengan berbagai kebijakan tesebut, tentu margin perusahaan akan turun," ujarnya.
Baca Juga:
SURABAYA- Pengusaha alas kaki tidak bisa meraup untung lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hal itu disebabkan ekspor yang diperkirakan cenderung
BERITA TERKAIT
- Lewat Operasi Gempur II 2024, Bea Cukai Ternate Tegas Berantas Rokok Tanpa Pita Cukai
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024
- Wondr by BNI Tawarkan Promo Seru di Restoran dan Bioskop
- MR.DIY Memperluas Ekspansi hingga Pelosok Indonesia
- Perluas Bisnis Pengobatan Tradisional, Grup Jimon Rambah Pasar Indonesia