Ekspor Ayam Terkendala Penyakit Unggas
Selasa, 23 September 2014 – 01:51 WIB
Sebenarnya pengusaha peternakan besar bisa melakukan ekspor, asal sudah mengantongi sertifikat bebas penyakit. Sebab, peternakan skala besar memungkinkan untuk memantau secara menyeluruh. Mulai kegiatan hulu seperti pembibitan, pemberian pakan, dan penggemukan, hingga hilir seperti pengolahan. ''Nah, sistem kompartemen itu diharapkan bisa meminimalkan jumlah unggas yang terkena virus AI,'' tuturnya.
Metode kompartemen tersebut sudah berlaku di peternakan besar di wilayah Jawa Barat. Hasilnya, setelah memiliki sertifikat bebas penyakit, mereka bisa melakukan ekspor ke berbagai negara. ''Makanya, kami terus mendorong perusahaan di Jatim bisa melakukan langkah serupa,'' ujar dia.
Tercatat, produksi ayam broiler dan telur ayam broiler di seluruh wilayah Jatim mencapai sekitar 25 juta ton per tahun. (res/c14/agm)
SURABAYA - Jawa Timur (Jatim) terus menekan suplai daging ayam di pasaran. Tujuannya, harga daging ayam di pasaran bisa bertahan di atas biaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Raih Penghargaan di Ajang ICSA 2024
- Photobooth 'Life Four Cuts' Sajikan Pengalaman Foto tak Terlupakan Dengan Idola K-Pop
- EIGER Hadirkan Diskon Akhir Tahun 2024, Buruan Diborong!
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 28 Desember 2024 Turun Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis, Berikut Perinciannya
- Dukung Swasembada Alumunium, Inalum Cetak Kinerja All-Time High