Ekspor Baja Indonesia ke Malaysia Bakal Lebih Efisien

jpnn.com, JAKARTA - Malaysia mengeluarkan Indonesia dari pengenaan bea masuk tambahan (safeguard) terhadap produk baja konstruksi atau steel concrete reinforcing bar (rebar).
Dengan begitu, ekspor baja Indonesia ke Malaysia berpeluang lebih efisien.
Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan, Malaysia menyelidiki keberatan Indonesia melalui Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization sejak 2016.
Hasilnya, baja impor asal Indonesia dikecualikan dari safeguard 13,43 persen.
Ketentuan itu diberlakukan secara bertahap selama tiga tahun, mulai 14 April 2017 hingga 13 April 2020.
Penghapusan safeguard disebabkan volume impor baja rebar Indonesia hanya tiga persen dari total volume impor baja rebar Malaysia.
Malaysia hingga kini menerapkan safeguard tersebut kepada baja impor asal Tiongkok karena porsi impor produk baja rebar asal Tiongkok melebihi tiga persen dari total volume impor produk baja rebar Malaysia.
Selain volume impor yang besar, Malaysia mengklaim industri baja domestiknya terdampak akibat peningkatan impor produk rebar 400 persen dalam kurun waktu 2012–2015.
Malaysia mengeluarkan Indonesia dari pengenaan bea masuk tambahan (safeguard) terhadap produk baja konstruksi atau steel concrete reinforcing bar
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina
- President University dan INTI International University Malaysia Berkolaborasi di Bidang Teknik Sipil
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Gathering ISSEI 2025 Perkuat Sinergitas Ekosistem Industri Baja Nasional
- KRAKATAU POSCO Raih Predikat Green PROPER Selama 2 Tahun Berturut-Turut
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia