Ekspor Bawang Merah Bakal Sejahterakan Petani
![Ekspor Bawang Merah Bakal Sejahterakan Petani](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/08/18/menteri-pertanian-mentan-andi-amran-sulaiman-di-lokasi-pelepasan-ekspor-bawang-merah-brebes-jawa-tengah-foto-humas-kementan.jpg)
jpnn.com, BREBES - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin ekspor bawang merah ke sejumlah negara di Asia akan memberi manfaat luar biasa bagi petani.
Sebab, pengusaha yang melakukan ekspor diminta membeli bawang merah dari petani di atas harga rata-rata yang saat ini ditetapkan pemerintah yakni Rp 15 ribu per kilogram.
"Diekspor karena harga (pasaran) lagi anjlok karena stok melimpah. Pemerintah juga telah sepakat bawang yang dibeli Bulog dari petani tidak boleh kurang dari Rp 15 ribu per kilogram," ujar Amran saat melepas ekspor bawang merah ke Thailand di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (18/8).
Menurut Amran, jaminan hasil panen dibeli dengan harga yang baik oleh Bulog membuat petani tak akan berhenti berproduksi.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan bibit bawang secara gratis.
"Pemerintah memberikan support, ada bibit gratis. Sekarang yang penting aku minta perusahaan jangan membeli murah. Harus di atas pasaran," ucapnya.
Amran meyakini langkah dan kerja sama semua pihak akan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Petani pasti sejahtera karena produksi melimpah. Strateginya, harus kerja bersama. Karena tak ada orang hebat tanpa kebersamaan," pungkas Amran. (gir/jpnn)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin ekspor bawang merah ke sejumlah negara di Asia akan memberi manfaat luar biasa bagi petani.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Syaharuddin Alrif Tegaskan Komitmen Jadikan Sidrap Lokomotif Swasembada Pangan Nasional
- Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Kementan Pacu Brigade Pangan Sebagai Garda Terdepan Produksi Indonesia
- Pordasi dan Kementan Berkolaborasi Dorong Pertumbuhan Peternak Kuda Lokal
- Kementan Dorong Optimalisasi Lahan di Kalimantan Utara
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul