Ekspor CPO ke Tiongkok Anjlok 70 Persen

"Melemahnya kinerja ekspor CPO Indonesia turut dipengaruhi faktor internal seperti peningkatan daya serap oleh pengguna dalam negeri seiring dengan berkembangnya industri hilir di sektor kelapa sawit," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, Indonesia ingin memperbesar ekspor CPO ke Tiongkok. Pada tahun lalu ekspor CPO Indonesia ke Tiongkok senilai USD 2,4 miliar. Angka tersebut masih kalah dibanding Malaysia yang pada 2013 lalu ekspornya mencapai USD 3,1 miliar.
"Tapi kita optimistis dapat menyalip Malaysia karena perkembangan produksi CPO di Malaysia sudah melambat, sementara Indonesia masih tumbuh tinggi," tandasnya.
Bayu menambahkan, Indonesia bisa menjual ke Tiongkok mulai dari sawit mentah, olahan, hingga produk jadi seperti minyak goreng, sabun, dan sebagainya karena industri CPO di Indonesia sudah cukup lengkap dari hulu sampai hilir.
"Indonesia bagi Tiongkok menyenangkan karena seperti supermarket CPO, semuanya ada. Ini potensi besar untuk terus didorong, kuncinya adalah mengintensifkan komunikasi," jelasnya. (wir/agm)
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengkhawatirkan adanya penurunan ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang