Ekspor CPO Tumbuh 57,42 Persen
jpnn.com, BALIKPAPAN - Ekspor crude palm oil (CPO) Kalimantan Timur pada triwulan pertama tahun ini tumbuh 57,42 persen year on year (yoy).
Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang hanya tumbuh 53,88 persen (yoy).
Isu negatif dari Uni Eropa (UE) ternyata tak begitu berdampak signifikan terhadap Kaltim.
BACA JUGA: Dilema Bisnis Pertamini: Ilegal, Tetapi Dibutuhkan Masyarakat
Kelapa sawit Indonesia hingga saat ini terus memiliki tantangan yang berasal dari eksternal.
UE menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit akan mempercepat proses deforestasi dan merusak lingkungan.
Aksi UE menentang produk-produk berbasis kelapa sawit merupakan upaya mereka untuk melindungi produk minyak nabati UE yang berbasis rapeseed dan sunflower seed.
Yang terbaru saat ini UE tengah mengusulkan kebijakan penggunaan renewable energy directive (RED II).
Ekspor crude palm oil (CPO) Kalimantan Timur pada triwulan pertama tahun ini tumbuh 57,42 persen year on year (yoy).
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Pembangunan IKN Jadi Daya Ungkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur
- Rudi Mas'ud Maju Pilgub Kaltim, Pengamat: Masyarakat Mesti Tolak Politik Dinasti
- Pilgub Kaltim: Aktivis Ini Soroti Dinasti Politik Rudi Mas'ud, Dinilai Rawan Konflik Kepentingan
- Kapalkan 14.500 Ton CPO di Riau, PTPN IV Hasilkan Devisa USD13 Juta