Ekspor dan Impor Topang Pertumbuhan Kredit Valas

jpnn.com, JAKARTA - Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, kredit valuta asing pada semester pertama 2017 tumbuh 8,74 persen.
Kinerja itu lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit valas pada periode yang sama tahun lalu yang masih negatif 7,75 persen.
Pertumbuhan kredit valas tersebut bahkan melampaui capaian pertumbuhan kredit secara total, baik valas maupun nonvalas, yang semester pertama lalu hanya tumbuh 7,74 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, membaiknya ekonomi global meningkatkan permintaan kredit valas.
Naiknya harga komoditas membuat aktivitas ekspor dan impor lebih banyak dilakukan pengusaha.
’’Volume ekspor dan impor mulai meningkat juga, kan? Itu bukti bahwa perekonomian eksternal sudah bergerak dan ikut memengaruhi ekonomi domestik Indonesia,’’ katanya akhir pekan lalu.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pada Juli 2017 mencapai USD 9,65 miliar.
Secara year-on-year (yoy), angka itu naik 41,12 persen. Untuk impor, nilainya USD 13,89 miliar atau naik 54,02 persen (yoy).
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, kredit valuta asing pada semester pertama 2017 tumbuh 8,74 persen.
- CV Hikmah Surabaya Arang Ekspor 2 Ribu Bag Bricket Asal Polewali Mandar ke Suriah
- Membership PastiCuan Tawarkan Harga Impor Termurah dan Bonus Spektakuler
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Ini Upaya Bea Cukai Memperkuat Eksistensi Komoditas Unggulan Sulut di Pasar Global
- Gandeng 900 Petani, UMKM Binaan Pertamina NanasQu Tembus Pasar Ekspor
- Bea Cukai Berikan Izin Kawasan Berikat ke Perusahaan Asal Semarang Ini