Ekspor Elektronik Terancam Stagnan
Rabu, 19 November 2008 – 19:16 WIB
JAKARTA - Krisis keuangan global ditengarai akan menekan ekspor produk elektronik Indonesia. Sedangkan pasar di dalam negeri juga terancam oleh masuknya produk elektronik tidak ramah lingkungan sehingga perlu ditangkal lewat penerapan Standard Nasional Indonesia (SNI). Dia juga minta pemerintah mewaspadai masuknya produk-produk elektronik tidak ramah lingkungan. Pihaknya berharap pemerintah segera menetapkan SNI untuk produk elektronik. Sehingga barang yang beredar benar-benar ramah lingkungan. ''Itu harus dilakukan pemerintah agar Indonesia tidak menjadi tempat buangan produk tidak ramah lingkungan,'' cetusnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris memperkirakan ekspor produk elektronik Indonesia pada 2009 tidak akan tumbuh atau stagnan. Tahun lalu ekspor elektronik senilai USD 3 miliar dan tahun ini ekspor ditargetkan tumbuh lima persen. ''Tahun depan kemungkinan stagnan. (Nilainya) bisa sama dengan 2008. Tinggal bagaimana demand nanti,'' ujar Fahmi di Jakarta, Selasa (18/11).
Baca Juga:
Ketua Umum Gabungan Elektronik (Gabel) Rachmat Gobel juga senada. Menurut dia, dilihat dari pangsa pasar secara global saat ini, kemungkinan ekspor elektronik Indonesia akan menurun. Padahal, seharusnya Indonesia mampu menjadi basis industri peralatan rumah tangga, teknologi informasi (TI), dan elektronik kelas dunia. ''Syaratnya pemerintah harus dapat mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri,'' tuturnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Krisis keuangan global ditengarai akan menekan ekspor produk elektronik Indonesia. Sedangkan pasar di dalam negeri juga terancam oleh masuknya
BERITA TERKAIT
- Azkia Diva Nusantara Ajukan Kasasi atas Pembatalan Merek Tissue MICE
- Kinerja Makin Moncer, Pegadaian Raih 2 Penghargaan
- Rayakan HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif & Solutif
- Pelindo Segera Rilis Layanan Marina Kelas Dunia di Pelabuhan Benoa
- Inacraft Oktober 2024 di Hari ke-2, UMKM Pertamina Raih Transaksi Lebih Dari Rp 1 Miliar
- Pemerintah Diyakini Mampu Mendorong Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati