Ekspor Gas Tangguh Mulai Mei

Ekspor Gas Tangguh Mulai Mei
GAS TANGGUH - Wapres Jusuf Kalla (kanan) disambut sejumlah pekerja proyek LNG Tangguh ketika mengunjungi proyek LNG tersebut di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (30/12). Pemerintah meminta kawasan Proyek LNG Tangguh dijadikan pusat Industri petrokimia untuk mendukung kegiatan agroindustri dan agrobisinis di Papua dengan memanfaatkan sisa gas alam cair. FOTO : SETWAPRES
BINTUNI - BP Migas memastikan pengapalan perdana kargo gas alam cair (LNG) dari kilang Tangguh baru dapat dilakukan Mei 2009. Saat ini baru satu train (unit pengolahan dan pemurnian) yang selesai konstruksi dari rencana awal dua train pada awal tahun depan.

''Train start up baru kita laksanakan Februari dan pengapalan pertama dilaksanakan Mei,'' ujar Kepala BP Migas Priyono dalam paparan di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla di lokasi kilang gas alam cair Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, kemarin.

Meski awalnya direncanakan akhir tahun ini kilang sudah berproduksi, Priyono membantah bahwa BP Plc, kontraktor bagi hasil BP Migas, terlambat melaksanakan tugas. ''Kalau dihitung sejak masa konstruksi, waktu empat tahun hingga pengapalan perdana itu termasuk cepat,'' kilahnya.

Kilang gas alam cair Tangguh berada di Teluk Bintuni di leher kepala burung Papua. Kilang 400 hektare tersebut dikelilingi hutan negara seluas 3.300 hektare. Kilang tersebut berdiri di bekas permukiman warga di Tanah Merah. Namun, sejak 2005, warga telah dipindahkan ke kawasan pantai sekitar 5 kilometer dari kilang. ''Kawasan kilang harus steril karena kami tidak menginginkan kejadian yang sama dengan tambang Freeport di Timika,'' terang Priyono.

BINTUNI - BP Migas memastikan pengapalan perdana kargo gas alam cair (LNG) dari kilang Tangguh baru dapat dilakukan Mei 2009. Saat ini baru satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News