Ekspor Gas Tangguh Mulai Mei

Ekspor Gas Tangguh Mulai Mei
GAS TANGGUH - Wapres Jusuf Kalla (kanan) disambut sejumlah pekerja proyek LNG Tangguh ketika mengunjungi proyek LNG tersebut di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (30/12). Pemerintah meminta kawasan Proyek LNG Tangguh dijadikan pusat Industri petrokimia untuk mendukung kegiatan agroindustri dan agrobisinis di Papua dengan memanfaatkan sisa gas alam cair. FOTO : SETWAPRES
Pembangunan kilang menghabiskan USD 5 miliar dengan dana pembangunan fasilitas senilai USD 2,1 miliar. ''Artinya, biaya pembangunan fasilitas hanya Rp 280 per ton elpiji yang diproduksi,'' paparnya. Biaya operasi kilang diperkirakan USD 200 juta per tahun atau Rp 26 per ton. Dengan deposit terbukti 14,1 triliun kaki kubik, Tangguh pada 2009 baru memproduksi 196,8 billion British thermal unit (BBTU) atau sekitar 57 kargo.

Proses sampingnya menghasilkan kondensat 1,057 juta barel per hari atau sekitar 11 kargo ekspor. ''Kami proyeksikan Tangguh menghasilkan 7,6 miliar kaki kubik gas alam cair per tahun mulai 2011,'' katanya. Priyono menjelaskan, pada tahun depan dilakukan drilling di 1.273 sumur gas senilai USD 3.730 juta yang dilakukan 53 kontraktor KKS.

Selain itu, dilakukan pembangunan fasilitas produksi USD 2.853,7 juta, operasional produksi USD 4.724,4 juta, dan administrasi umum USD 1.636,1 juta. ''Total USD 12.944,8 juta rencana proyek diajukan 53 di antara 64 kontraktor KKS produksi BP Migas,'' paparnya.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintah BP Migas dan Dirjen Migas Departemen ESDM dalam tiga bulan sudah merampungkan pembuatan kajian awal (preliminary study) pembangunan kawasan industri petrokimia di Tangguh. Menurut dia, pemerintah menginginkan produksi dari train ketiga kilang Tangguh sudah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri petrokimia.

BINTUNI - BP Migas memastikan pengapalan perdana kargo gas alam cair (LNG) dari kilang Tangguh baru dapat dilakukan Mei 2009. Saat ini baru satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News