Ekspor Indonesia ke Israel Terus Merosot
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan Israel. Artinya, lebih banyak barang yang diimpor jika dibandingkan dengan ekspor.
Pada periode Januari–Oktober 2017, neraca perdagangan antara Indonesia dan Israel defisit USD 2,11 juta.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan, pada periode Januari–Oktober 2017, nilai impor Indonesia dari Israel mencapai USD 102,94 juta.
Impor itu didominasi peralatan listrik seperti heat exchange unit senilai USD 41,969 juta.
Selain itu, ada juga steam maupun turbin untuk pembangkit 5–40 megawatt senilai USD 18,025 juta.
Setelah itu, ada nafta dengan volume sepuluh ribu ton atau setara USD 6,122 juta.
Sementara itu, ekspor ke Israel mencapai USD 100,65 juta. Nilai ekspor tersebut terus menurun sejak 2012, yakni USD 183,56 juta pada tahun itu.
Ekspor Indonesia ke Israel didominasi lemak/minyak dari hewan ataupun tumbuhan senilai USD 30,817 juta.
Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan Israel. Artinya, lebih banyak barang yang diimpor jika dibandingkan dengan ekspor.
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua