Ekspor Indonesia ke Israel Terus Merosot
Nilai ekspor tersebut naik 10,27 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, nilai impor Indonesia dari AS sepanjang Januari–Oktober 2017 mencapai USD 6,309 juta atau naik 5,81 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani menyebutkan, Israel selama ini belum menjadi mitra bisnis strategis bagi Indonesia.
Dengan demikian, tren penurunan neraca dagang dengan Israel tidak berpengaruh banyak terhadap aktivitas bisnis bilateral Indonesia.
’’Selama ini porsi kerja sama dengan Israel memang kecil. Apalagi, pola kerja sama kita tidak direct, tapi melalui Singapura,’’ ujar Shinta.
Menurut Shinta, banyak faktor yang memengaruhi naik turunnya tren perdagangan dengan suatu negara.
Termasuk di antaranya kondisi politik, hubungan diplomatik, dan berbagai regulasi kedua negara yang kerap berubah.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat menyatakan, penurunan tren ekspor tekstil ke Israel tidak berpengaruh besar karena kecilnya porsi ke negara itu.
Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan Israel. Artinya, lebih banyak barang yang diimpor jika dibandingkan dengan ekspor.
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua