Ekspor Karet Dipangkas 20 Persen
Selasa, 27 Januari 2009 – 09:48 WIB
Mengenai prospek karet di Indonesia, ia mengatakan komoditi karet punya prospek baik ke depan, karena bagaimana pun ketergantungan masyarakat dunia terhadap karet masih tetap tinggi. Untuk itu, tidak ada salahnya bila pengembangan karet terus dilakukan, apalagi Indonesia memiliki lahan yang ideal untuk tanaman karet dibandingkan negara lain. “Prospek masih bagus, apalagi lahan di negara lain terus berkurang,” terangnya.
Baca Juga:
Ia meganjurkan para petani dan masyarakat luas untuk terus mengembangkan perkebunan karet sehingga bisa mengalahkan Thailand sebagai produsen terbesar karet dunia. Sebenarnya, Indonesia memiliki lahan yang lebih luas daripada Thailand, namun produksi karet Thailand lebih tinggi karena proses penanamannya lebih baik. “Produksi karet Thailand 2,5 ton per hektar, sementara di Indonesia hanya satu ton per hektar,” cetusnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa tiga negara produsen karet dunia akan mendorong supaya petani karet di negara masing-masing mengurangi produksi. Hal itu perlu dilakukan untuk mengurangi suplai karet dunia. “Misalkan, rata-rata penyadapan karet di Indonesia biasanya dilakukan dua hari sekali. Maka pemerintah menghimbau petani melakukan penyadapan tiga hari sekali saja,” jelasnya. (wir)
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gabkindo) sepakat untuk mengurangi ekspor karet hingga 20 persen dari sebelumnya. Pengurangan ekspor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru