Ekspor Kecil, Kelapa Butiran Belum Perlu BK
Sabtu, 13 Agustus 2011 – 17:41 WIB
JAKARTA - Rencana pemberlakuan bea keluar untuk kelapa butiran dinilai belum tepat. Karena, pengenaan bea keluar ditinjau dari besaran jumlah ekspor. Sementara ekspor kelapa butiran sejauh ini masih terbilang kecil dari total produksi.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan volume ekspor nasional tercatat 130 juta atau kurang dari satu persen dari total produksi. "Ekspor terbesar dari Riau dengan jumlah 92 persen dari total ekspor. Tujuannya ke Malaysia, Singapura dan Tiongkok," kata Deddy kemarin (12/8).
Baca Juga:
Karena itu, berdasar porsi ekspor yang relatif lebih rendah dari total produksi maka usulan pengenaan bea keluar dinilai tidak tepat. Dijelaskan, instrumen bea keluar tidak sesuai kalau ditujukan untuk mengatasi kekurangan bahan baku industri. menurut dia, instrumen yang bisa dipenuhi untuk mencukupi bahan baku industri dengan pembenahan sistim distribusi.
"Kalau dikenakan bea keluar yang kena hanya 130 juta. Padahal itu kurang dari satu persen. Nah bila itu tetap dimasukkan, kebutuhan (kelapa butiran) di Riau dan Sulawesi Utara tetap tidak terpenuhi. Jadi kita putuskan untuk tidak mengenakan bea keluar terhadap kelapa," jelas dia.
JAKARTA - Rencana pemberlakuan bea keluar untuk kelapa butiran dinilai belum tepat. Karena, pengenaan bea keluar ditinjau dari besaran jumlah ekspor.
BERITA TERKAIT
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE ke Perusahaan Pengolah Plastik Ini
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tutup Gelaran SME Market 2024 Keempat di Bandung