Ekspor Kembali Cetak Rekor
Kamis, 02 Desember 2010 – 02:32 WIB
BPS mencatat, sepanjang Oktober terjadi peningkatan ekspor nonmigas jika dibandingkan September 2010. Di antaranya Malaysia USD 256,8 juta; Tiongkok USD 215,9 juta; Amerika Serikat USD 211,8 juta; dan Singapura USD 185,1 juta. Kemudian Thailand USD 73,9 juta; Taiwan USD 40,1 juta; Australia USD 34,1 juta; Inggris USD 32,8 juta; dan Prancis USD 12,5 juta. Sebaliknya, ekspor ke Korea Selatan menurun USD 143,3 juta; Jepang USD 25,7 juta; dan Jerman USD 13,2 juta.
Baca Juga:
Lalu, bagaimana impor? Rusman mengatakan, sepanjang Oktober impor Indonesia USD 12,15 miliar atau naik 25,81 persen dibanding impor September 2010 yang USD 9,65 miliar. Sedangkan jika dibanding impor Oktober 2009 (USD 9,43 miliar) naik 28,80 persen. "Impor tersebut terdiri atas migas USD 2,38 miliar dan nonmigas USD 9,76 miliar," ujarnya.
Adapun secara kumulatif, impor selama Januari-Oktober 2010 mencapai USD 109,54 miliar atau naik 40,95 persen jika dibanding periode yang sama 2009 USD 77,71 miliar. Nilai tersebut terdiri atas impor migas USD 21,82 miliar dan nonmigas USD 87,71 miliar.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2010 masih ditempati Tiongkok USD 15,91 miliar atau menguasai pangsa 18,14 persen. Lalu diikuti Jepang USD 13,82 miliar (15,76 persen) dan Singapura USD 8,27 miliar (9,43 persen). Adapun total impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,20 persen, sedangkan Uni Eropa 9,02 persen. (owi/oki)
JAKARTA - Ekpor Indonesia terus mencatat kinerja menggembirakan. Bahkan, periode Oktober lalu mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kepala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Genjot Ketahanan Pangan, Mendes Yandri Susanto Segera Menyusun Modul Desa Tematik