Ekspor Kerajinan Indonesia Hanya Naik Tipis

”Pangsa pasar kita baru 1,41 persen. Jadi, itulah yang menjadi perhatian kita dan memacu agar dapat meningkatkan market share yang begitu rendah,” ujar Enggartiasto.
Tahun ini, Inacraft menargetkan kenaikan bisnis ritel hingga sepuluh persen sampai mencapai Rp 142 miliar dan kontak dagang hingga USD 12 juta.
Selain itu, ditargetkan terdapat transaksi dari 200 ribu pembeli dari berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brasil, dan Brunei Darussalam.
Beberapa produk unggulan yang ditampilkan adalah batik, fashion, aksesori, dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya.
Tahun ini, Asephi menampilkan produk kerajinan serta seni dan atraksi dari Jogjakarta.
”Produk terpilih akan mendapatkan Inacraft Award dan akan diikutsertakan dalam perlombaan yang diadakan pada tingkat regional di bawah naungan UNESCO, AHPADA (ASEAN Handicraft Promotion and Development Association, Red), dan World Crafts Council,” tutur Baby. (agf/c25/noe)
Pangsa pasar kerajinan tangan Indonesia di pasar ekspor masih rendah.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA
- Beri Asistensi UMKM Berorientasi Ekspor, Bea Cukai Cikarang Kunjungi Baragakai
- IHSG Menghijau, Pakar Nilai Investor Optimistis dengan Kebijakan Prabowo
- 5 Berita Terpopuler: Menanti Hasil Demo Honorer, Penanganan Guru Diambil Alih Pusat, Rusak!