Ekspor Lesu, BPS Minta Pemerintah Waspadai Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi Dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan pemerintah Indonesia harus waspada terhadap ketegangan geopolitik Tiongkok dan Taiwan.
Sebelumnya, BPS mencatat kinerja ekspor pada Juli 2022 mengalami penurunan sebesar 2,20 persen month-to-month (mtm).
Adapun secara kumulatif atau dari Januari hingga Juli 2022, total nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai USD 166,70 miliar.
Artinya, Setianto mengatakan ketegangan geopolitik dapat memengaruhi sektor perdagangan.
"Perkembangan ekspor Indonesia perlu diwaspadai ke depan karena perkembangan ekspor yang menggembirakan hingga Juli 2022 lebih ditopang oleh kenaikan harga di pasar global," ujar Setianto, Senin (15/8).
Lebih lanjut, peningkatan ekspor Indonesia secara volume cenderung tertahan atau stagnan, sementara harga komoditas utama Indonesia di pasar global saat ini mulai mengalami penurunan.
Di sisi lain, ekspor Indonesia ke Taiwan juga cenderung mengalami peningkatan seperti tercatat dalam pendataan BPS.
"Volume ekspor komoditas utama Indonesia cenderung stagnan dan beberapa harga komoditas di internasional sudah mulai menunjukkan penurunan, perlu diwaspadai neraca dagang Indonesia untuk bulan ke depan,” ungkap Setianto.
Deputi Bidang Statistik Distribusi Dan Jasa BPS Setianto mengatakan pemerintah Indonesia harus waspada terhadap ketegangan geopolitik global
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi