Ekspor LNG Tangguh Tak Terimbas Krisis
Rabu, 15 Oktober 2008 – 14:38 WIB
JAKARTA - Kepastian pengapalan pertama gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) Tangguh tidak hanya menunggu negosiasi harga, tetapi juga kesiapan receiving terminal di Korea Selatan. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, hingga kini pemerintah Indonesia belum mendapatkan laporan perkembangan pembangunan receiving terminal dari pihak pembeli di Korea, yakni Posco dan K-Power. ''Kami menunggu laporan pembangunan terminalnya sejauh mana,'' katanya, Selasa (14/10). Terkait krisis keuangan global yang diproyeksikan berimbas pada perlambatan ekonomi dunia, Purnomo mengatakan belum berdampak pada permintaan LNG dari Lapangan Tangguh. ''Hingga kini, belum ada permintaan penundaan pengiriman dari pembeli di Tiongkok, Korea, maupun Sempra, AS,'' terangnya.
Purnomo mengatakan, ekspor perdana LNG dari lapangan gas yang ada di Teluk Bintuni, Papua, itu sangat bergantung pada kesiapan pembeli di Korea. Jika pengiriman LNG untuk pasar Korea ini mundur, pengiriman ke pembeli lain di Propinsi Fujian, Tiongkok, dipastikan juga akan mundur. ''Ukurannya memang Korea. Kalau Korea mundur, berarti Fujian juga mundur,'' katanya.
Baca Juga:
Posco dan K-Power menandatangani kontrak pembelian LNG Tangguh pada 2004 dengan volume 0,6 juta metrik ton (MT) per tahun.
Baca Juga:
JAKARTA - Kepastian pengapalan pertama gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) Tangguh tidak hanya menunggu negosiasi harga, tetapi juga kesiapan
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Harga Emas Antam Hari Jumat 20 Desember 2024 Naik, Berikut Daftarnya
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah