Ekspor Masih Bergantung Harga Komoditas
Senin, 22 Mei 2017 – 01:40 WIB
Lalu, harga komoditas di Indonesia masih menjadi tumpuan kuat daripada sektor manufaktur.
Ketiga, pasar keuangan global, terutama dampak suku bunga AS.
”Dua faktor pertama, monitoring kami menunjukkan adanya perkembangan yang membaik,” jelas Perry.
Revisi pertumbuhan ekonomi global tentu mendorong permintaan ekspor.
Yakni, ekspor ke AS untuk produk manufaktur serta ekspor komoditas ke India dan Tiongkok.
”Diperkirakan, harga komoditas tahun ini naik 15 persen,” tambahnya.
Di mana pada 2016 hanya tumbuh lima persen, pada 2015 0 persen dan 2014 tumbuh negatif.
Namu, yang negatif adalah arah kebijakan AS, terutama suku bunga maupun kebijakan fiskal.
Membaiknya kinerja ekspor bisa turut menopang pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
BERITA TERKAIT
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan