Ekspor Minus, Pertumbuhan Bisa Direvisi
Menkeu Akui Ekonomi Dalam Negeri Tak Mampu Tahan Tekanan Eksternal
Kamis, 19 Maret 2009 – 08:40 WIB
Penurunan ekspor pada Januari lalu akan berlanjut pada Februari. Berdasar deteksi awal Departemen Keuangan melalui data Bea dan Cukai, ekspor pada Februari di Pelabuhan Tanjung Priok akan menurun hingga 23-25 persen. Ekspor secara keseluruhan hampir dipastikan anjlok drastis karena Tanjung Priok mencakup 60 persen volume ekspor nasional. Pada Januari lalu, nilai ekspor menurun 36,08 persen.
Baca Juga:
Mendag Mari Elka Pangestu mengatakan, nilai ekspor pasti akan turun karena harga komoditas yang cukup tinggi pada 2008 sudah anjlok tahun ini. "Dari sisi nilai, kita prediksi akan ada kontraksi," katanya. Karena nilainya tak mungkin meningkat, saat ini fokus pemerintah adalah mempertahankan atau meningkatkan volume ekspor.
Menurut Mari, penurunan ekspor komoditas dasar, seperti kelapa sawit dan batu bara, tidak akan terlalu besar. Tekanan penurunan permintaan terjadi pada produk-produk elektronik. Yang paling besar adalah otomotif. Namun, kondisi ini tidak akan terlalu parah karena nilai ekspor otomotif Indonesia belum terlalu besar, yakni sekitar USD 1,4 miliar. Komoditas ekspor lain yang akan anjlok adalah sepatu dan tekstil.
Sebagai antisipasi, dia menyebut pemerintah akan mencari pasar baru dan menawarkan produk baru. Selain itu, lanjut Mari, jika gambaran ekspor masih suram seperti saat ini, pemerintah akan berupaya mengamankan pasar di dalam negeri. (sof/dwi)
JAKARTA- Resesi global berpengaruh pada pertumbuhan ekspor Indonesia. Kinerja ekspor tahun ini diprediksi anjlok 5-10 persen. Penurunan ini akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif