Ekspor Minyak Kelapa Sawit ke AS dan Eropa Turun Drastis
jpnn.com, JAKARTA - Ekspor minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) pada Ramadan tahun ini menunjukkan peningkatan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Yakni, Bangladesh, negara-negara Timur Tengah, dan Pakistan. Di sisi lain, ekspor ke negara-negara Barat merosot.
Misalnya, ekspor minyak sawit Indonesia ke Amerika Serikat.
Berdasar data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), per April lalu volume ekspor ke Amerika Serikat tercatat 62,16 ribu ton.
Jumlah turun 42 persen jika dibandingkan dengan Maret lalu yang mencapai 106,57 ribu ton.
’’Menurunnya impor Amerika Serikat terjadi karena stok kedelai yang tinggi,’’ ujar Direktur Eksekutif Gapki Danang Girindrawardana, Jumat (8/6).
Impor minyak sawit Uni Eropa pada catur wulan pertama 2018 telah tergerus 312,19 ribu ton.
Jumlah itu setara 16 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017, dari 1,90 juta ton turun menjadi 1,59 juta ton.
Ekspor minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) pada Ramadan tahun ini menunjukkan peningkatan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim.
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi
- PTPN IV PalmCo Targetkan 2,1 Juta Bibit Unggul Diserap Petani Sawit
- Ditunjuk jadi Operator National Dashboard, PT Surveyor Indonesia Berhasil Ekspor HRPO
- FGD BPIP Berharap Presiden Terpilih Jadi Panglima Pemberantasan Mafia Pertambangan