Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa Naik 27 Persen
Kamis, 04 April 2019 – 01:53 WIB

Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Radar Tarakan/JPNN
Kebijakan itu bakal menghapus penggunaan biodiesel berbasis sawit karena dianggap memiliki risiko tinggi terhadap deforestasi.
Gapki pun masih mempertanyakan landasan ilmiah kebijakan RED II karena tak seimbang untuk penggunaan minyak nabati lain seperti kedelai, rapeseed, dan biji bunga matahari.
”Diskriminasi Uni Eropa tentu sangat merugikan negara produsen sawit,” tambah Mukti. (agf/c6/oki)
Ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia ke Eropa tidak terpengaruh perseteruan dengan Uni Eropa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mati Lampu Total di Spanyol & Portugal Akibat Serangan Siber? Begini Kata Uni Eropa
- Curi Ratusan Buah Kelapa Sawit, Pria Pengangguran Ini Ditangkap, 2 Pelaku Masih Diburu
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Curi Ratusan Janjang Buah Kelapa Sawit, SR Ditangkap
- Forwatan dan 3 Asosiasi Berbagi Manfaat Produk Turunan Sawit kepada Yatim Piatu
- Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma