Ekspor Minyak Sawit ke India Anjlok 34 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Volume ekspor minyak sawit Indonesia tercatat hanya 15,3 juta sepanjang Januari hingga Juni 2018.
Jumlah itu menurun dua persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 15,62 persen.
Khusus untuk volume ekspor crude palm oil (CPO), PKO, dan turunannya selain oleochemical dan biodiesel, pada semester pertama 2018, angkanya tercatat menurun enam persen.
Yakni, dari 15,04 juta ton pada semester pertama 2017 menjadi 14,16 juta ton pada periode yang sama 2018.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono menjelaskan, kinerja yang kurang menggembirakan tersebut terutama di pasar India.
Ekspor semester pertama ke India menurun cukup signifikan, yaitu sebesar 34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Secara terperinci, angkanya dari 3,74 juta ton menjadi 2,50 juta ton.
”Tergerusnya pasar India terutama disebabkan tingginya bea masuk yang diterapkan India untuk minyak sawit dengan alasan untuk melindungi industri refinery di dalam negeri,” jelas Mukti, Jumat (27/7).
Volume ekspor minyak sawit Indonesia tercatat hanya 15,3 juta sepanjang Januari hingga Juni 2018.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi