Ekspor Nikel, Tanah Jarang, dan Bauksit Tetap Dilarang
jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah batal merealisasikan rencana membuka keran impor untuk mineral mentah.
Setelah sempat ingin memberikan relaksasi terhadap ekspor nickel ore, bauksit, dan tanah jarang pada 2018, niat itu dikaji ulang.
Hasilnya tetap sama dengan aturan sebelumnya. Tidak ada ekspor ore atau endapan mineral yang belum dimurnikan.
Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, kajian terbaru sudah dilakukan. Hasilnya memang berbeda dengan rencana awal.
Ada tambahan informasi yang dulu tidak bisa diolah di Indonesia ternyata sudah bisa. ’’Kami melakukan kajian per item, buka menyeluruh,’’ ujarnya di kantornya tadi malam.
Luhut mengungkapkan, menurut paparan tim Kementerian ESDM, nikel dan bauksit memang punya potensi besar.
Apalagi, Indonesia mengontrol lalu lintas nikel dunia sampai 55 persen. Ternyata, di dalam negeri, sudah ada industri yang mampu mengolah nikel sampai turunannya seperti stainless steel dan komponen elektronik yang bisa diekspor.
’’Tiongkok mengimpor banyak dari kita. Lebih dari 40 persen kebutuhan mereka,’’ ungkapnya.
JAKARTA – Pemerintah batal merealisasikan rencana membuka keran impor untuk mineral mentah. Setelah sempat ingin memberikan relaksasi terhadap
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Stabil