Ekspor Nikel, Tanah Jarang, dan Bauksit Tetap Dilarang
Belakangan, ada investasi yang masuk untuk nikel sampai USD 5 miliar. Menurut Luhut, tidak ada alasan untuk membuka keran ekspor nikel kalau logam itu bisa diproduksi di Indonesia.
Untuk komoditas tersebut, sudah ada 22 perusahaan yang mengerjakannya dengan smelter besar dan kecil.
Karena itu, dia memberikan waktu sepekan lagi bagi tim untuk melihat lebih detail potensi nikel dan hilirisasi yang sudah terjadi.
’’Hampir pasti enggak diberi relaksasi nikel,’’ tegasnya.
Soal bauksit, Luhut tidak memberikan banyak penjelasan karena alasannya sama. Namun, tanah jarang memang sengaja disimpan meski Indonesia belum memiliki teknologinya.
’’Itu sangat langka. Disimpan sampai teknologinya siap,’’ jelas pria yang juga menjabat Menko Maritim tersebut. (dim/c14/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Pemerintah batal merealisasikan rencana membuka keran impor untuk mineral mentah. Setelah sempat ingin memberikan relaksasi terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April