Ekspor Nikel, Tanah Jarang, dan Bauksit Tetap Dilarang
Belakangan, ada investasi yang masuk untuk nikel sampai USD 5 miliar. Menurut Luhut, tidak ada alasan untuk membuka keran ekspor nikel kalau logam itu bisa diproduksi di Indonesia.
Untuk komoditas tersebut, sudah ada 22 perusahaan yang mengerjakannya dengan smelter besar dan kecil.
Karena itu, dia memberikan waktu sepekan lagi bagi tim untuk melihat lebih detail potensi nikel dan hilirisasi yang sudah terjadi.
’’Hampir pasti enggak diberi relaksasi nikel,’’ tegasnya.
Soal bauksit, Luhut tidak memberikan banyak penjelasan karena alasannya sama. Namun, tanah jarang memang sengaja disimpan meski Indonesia belum memiliki teknologinya.
’’Itu sangat langka. Disimpan sampai teknologinya siap,’’ jelas pria yang juga menjabat Menko Maritim tersebut. (dim/c14/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Pemerintah batal merealisasikan rencana membuka keran impor untuk mineral mentah. Setelah sempat ingin memberikan relaksasi terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alhmadulillah, Utang-Utang UMKM di Sumsel yang Macet Akan Dihapus
- Awal Tahun Harga Cabai Rawit Merah Meroket jadi Rp 117 Ribu Per Kilogram
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex