Ekspor Perhiasan Indonesia Terancam Digulung Singapura
Dubai merupakan pintu masuk untuk ekspor ke Eropa, Rusia, maupun India.
Selain Uni Emirat Arab, negara tujuan ekspor perhiasan Indonesia adalah Swiss, Jepang, dan Hongkong.
Sepanjang periode 2011 hingga 2016, ekspor produk perhiasan Indonesia tumbuh 126 persen.
Nominalnya dari USD 2,59 miliar pada 2011 menjadi USD 5,34 miliar tahun lalu. Jawa Timur menyumbang kontribusi 64,42 persen dari total ekspor perhiasan Indonesia atau USD 3,44 miliar.
Selain menjalin kerja sama perdagangan dengan Uni Emirat Arab, industri perhiasan meminta pemerintah memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GSP) dengan Amerika Serikat yang berakhir pada Desember 2017.
Dengan demikian, industri perhiasan tetap memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk ekspor ke pasar Amerika Serikat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husain menambahkan, pasar perhiasan secara global turun 20 persen. Penyebabnya adalah kelesuan ekonomi di Eropa, terutama pasar Italia.
Meski secara umum terjadi perlambatan, pasar global masih mencari perhiasan asal Indonesia karena kualitas dan harganya bersaing.
Kelesuan pasar global ternyata tak memengaruhi ekpor industri perhiasan sepanjang tahun lalu.
- Galeri 24 Pegadaian Melayani Perhiasan Sesuai Desain Pelanggan, Bisa Siluet Wajah
- Gandeng Hartadinata, ACC Meluncurkan Pembiayaan Emas, Harga Terjangkau
- Keren, Industri Perhiasan Indonesia Diminati Amerika hingga China
- Kolaborasi Passion Jewelry Merayakan Seni, Perhiasan, dan Cinta Tanpa Syarat
- Gandeng Nyoman Nuarta, Passion Jewelry Luncurkan Koleksi Eksklusif
- Perkawinan Seni Tari dan Mode dalam Acara Kawan Nusantara