Ekspor Perhiasan Moncer, Dubai Jadi Pintu Masuk
Rabu, 02 November 2016 – 01:29 WIB
Pertumbuhan ekspor tidak bisa dipacu lantaran terkendala larangan ekspor secara hand-carry.
Sejak tahun lalu, ekspor perhiasan hanya boleh menggunakan kargo sehingga pengiriman barang kurang efisien.
’’Ada masalah waktu dan biaya. Ekspor menggunakan kargo kan ada waktu tunggu pengiriman dan harus membayar asuransi,’’ jelas Iskandar.
Selain itu, industri perhiasan Indonesia masih terkendala ketergantungan impor bahan baku.
Sebab, harga bahan baku emas maupun permata di dalam negeri cukup mahal. ’’Jika harga gas industri turun, hal itu bisa berdampak positif bagi industri perhiasan karena harga baku di pengolahan emas ikut turun,’’ terangnya. (vir/c14/noe/jos/jpnn)
SURABAYA – Ekspor perhiasan dan permata pada periode Januari hingga September tahun ini menunjukkan penguatan. Nilainya mencapai USD 5,35 miliar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan