Ekspor Pertanian Jayapura Meningkat Signifikan
Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mengapresiasi program yang tengah dilakukan Kementan melalui Barantan dalam akselerasi ekspor.
Lukas berharap program bimbingan teknis, Agro Gemilang yang ditujukan terutama pada calon eksportir baru di Papua dapat terus ditingkatkan.
"Papua harus segera dapat menjadi lumbung pangan bagi negara-negara di perairan Pasifik. Inilah komitmen kami," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Karantina Jayapura Muklis Natsir menyampaikan data otomasi perkarantinaan, IQFAST untuk ekspor produk non migas bidang pertanian dari Jayapura pada tahun 2018 mencapai Rp 35,6 miliar.
Data tersebut, kata Muklis, adalah tren peningkatan di trisemester awal 2019 yakni mencapai 29,1 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 10,3 miliar.
Di sana, ada lima komoditas unggulan ekspor yaitu kayu merbau, tepung terigu, kayu lapis, biji kopi dan vanili. Adapun tujuan negara di antaranya Tiongkok, PNG dan Amerika Serikat.
Sementra itu, komoditas lainnya yang iuga diminati pasar dalam negeri adalah produk cangkang sawit, CPO, biji kakao dan kopra.
"Tujuan daerah yang kami kirim diantaranya ke Kalimantan, Medan, Surabaya, Denpasar dan Yogyakarta. Bahkan hingga Maret 2019 ini, biji kakao yang dilalulintaskan sebanyak 75,9 ton atau senilainya Rp 2,3 miliar," tukasnya.
Nilai ekspor produk nonmigas bidang pertanian di Jayapura mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya