Ekspor Pertanian Tak Terdampak Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Pemenuhan kebutuhan dan menjaga ketahanan pangan menjadi tugas penting Kementerian Pertanian. Apalagi, Indonesia memiliki jumlah penduduk sangat besar dengan cakupan geografis yang luas dan tersebar.
Dengan kondisi tersebut, diperlukan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar yang memenuhi kriteria konsumsi maupun logistik yang mudah diakses oleh setiap orang.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pangan merupakan komoditas penting untuk membangun bangsa.
Ketahanan pangan, menurut mentan, merupakan masalah yang sangat serius. Sebab, ketahanan pangan bagian dari sendi ekonomi masyarakat dan juga menjadi tolok ukur kesejahteraan rakyat.
“Ketahanan pangan hal sangat dasar. Bila terpenuhi, maka ekonomi dasar bisa tercapai. Dalam satu tahun belakangan, hanya Kementan yang menunjukkan tren positif dan peningkatan, dari hulu ke hilir," katanya.
Menurut dia, pertumbuhan tersebut terlihat dari ekspor pertanian yang meningkat, devisa negara meningkat, masyarakat sejahtera. Selain itu, Kementan juga mengawal budi daya, pengolahan dan jual beli.
“Kami akan kawal dan dukung dalam hal menjaga ketahanan pangan,” ujar mentan.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan ketahanan pangan adalah suatu keniscayaan.
Ketahanan pangan merupakan masalah yang sangat serius, terutama di era pandemi Covid-19.
- Lapas Pematang Siantar Resmikan Green House Demi Program Ketahanan Pangan
- Dukung Ketahanan Pangan, Kemdiktisaintek Galakkan Riset & Inovasi Benih Unggul
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Volume Peti Kemas di JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUs
- Mendes Yandri Optimistis Target Ketahanan Pangan Tercapai Berkat Dukungan Stakeholder
- Demi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Fungsi Penyuluh Pertanian