Ekspor Rotan Dilarang, Petani Menjerit
Selasa, 01 November 2011 – 09:18 WIB
Menurutnya, saat ini produksi rotan di Kotim mencapai 1.000 ton per bulan, sementara industri dalam negeri hanya mampu menyerap sekitar 200 ton rotan Kotim per bulan sehingga sisanya diekspor dengan negara tujuan utama Cina.
“Kita memahami maksud pemerintah yang ingin menggerakkan industri rotan dalam negeri sehingga tidak hanya mengandalkan ekspor bahan mentah. Namun, jika langsung menutup seluruh keran ekspor rotan mentah dan setengah jadi, tentunya kami belum siap mencari pasar dalam negeri. Hal ini sangat berpengaruh besar dengan produksi rotan di Kotim yang dipastikan akan menurun drastis,” terang pria berkacamata itu.(arb/yon)
SAMPIT--Walaupun larangan ekspor rotan yang disepakati Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian baru mulai diberlakukan Selasa (1/11) hari ini,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini